Kuala Lumpur, 4 Januari 2025 — Sempena sambutan Hari Braille Sedunia yang diraikan pada 4 Januari setiap tahun, Pertubuhan Orang Cacat Penglihatan Malaysia (SBM) ingin menekankan betapa pentingnya sistem Braille dalam meningkatkan aksesibiliti informasi dan memperkasakan komuniti Orang Kurang Upaya (OKU) Penglihatan di Malaysia.
Hari Braille Sedunia memberi penghormatan kepada pencipta sistem Braille, Louis Braille, yang telah membuka peluang kepada jutaan individu dengan masalah penglihatan untuk mengakses pendidikan, pekerjaan, dan informasi. Di Malaysia, SBM telah memainkan peranan penting dalam mempromosikan penggunaan Braille melalui pelbagai inisiatif seperti program pendidikan, latihan kemahiran, dan pembangunan bahan bacaan dalam format Braille.
Namun, SBM ingin menyeru kepada semua pihak, termasuk kerajaan, sektor swasta, dan masyarakat umum, untuk memperkukuh usaha dalam memastikan akses yang lebih luas kepada informasi dalam format Braille. Dalam era digital, teknologi seperti pencetak Braille, paparan Braille elektronik, dan perisian pembaca skrin perlu diperluaskan penggunaannya untuk memastikan tiada individu yang tercicir daripada arus maklumat. Walaupun banyak kemajuan telah dicapai terutamanya denngan penyertaan Malaysia dalam Perjanjian Marrakesh pada tahun 2022, masih banyak cabaran yang perlu diatasi. SBM berharap, Hari Braille Sedunia ini akan menjadi peringatan kepada semua tentang pentingnya sistem tulisan Braille sebagai alat transformasi sosial bagi OKU Penglihatan dan menyeru pihak kerajaan untuk meningkatkan sokongan terhadap penyelidikan dan pembangunan teknologi berkaitan Braille.
Pertubuhan Orang Cacat Penglihatan Malaysia (SBM) komited untuk terus memperjuangkan hak dan kebajikan OKU Penglihatan. Bersama-sama, kita mampu mewujudkan sebuah masyarakat yang inklusif dan saksama, di mana setiap individu diberi peluang untuk menyumbang kepada pembangunan negara.
_________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________________________________________
Kuala Lumpur, 4 January 2025 — In celebration of World Braille Day, observed annually on 4 January, the Society of the Blind in Malaysia (SBM) emphasizes the importance of the Braille system in enhancing information accessibility and empowering the visually impaired community in Malaysia.
World Braille Day pays tribute to the inventor of the Braille system, Louis Braille, whose creation has opened doors for millions of individuals with visual impairment to access education, employment, and information. In Malaysia, (SBM) has played a vital role in promoting Braille usage through various initiatives such as educational programs, skill training, and the development of reading materials in Braille format.
However, (SBM) calls on all parties, including the government, private sector, and the general public, to intensify efforts to ensure broader access to information in Braille format. In the digital era, technologies such as Braille printers, electronic Braille displays, and screen reader software must be more widely adopted to prevent any individual from being left behind in the flow of information. While significant progress has been made, particularly with Malaysia’s ratification of the Marrakesh Treaty in 2022, many challenges remain. (SBM) hopes that this World Braille Day will serve as a reminder of the importance of Braille as a tool for social transformation for the visually impaired and urges the government to increase support for research and development in Braille-related technologies.
The Society of the Blind in Malaysia (SBM) remains committed to advocating for the rights and welfare of the visually impaired community. Together, we can create an inclusive and equitable society where everyone has the opportunity to contribute to the nation’s development.
MOHD MUSTAZA BIN MOHAMAD ZIN
Presiden,
Pertubuhan Orang Cacat Penglihatan Malaysia
(Society of the Blind in Malaysia)